Wednesday 18 November 2015

Kitab Tafsir Ibn Katsir (كتاب تفسير إبن كثير )

Tafsir al-Qur-anul 'Adhim, atau lebih dikenal dengan sebutan Tafsir Ibnu Katsir, merupakan salah satu kitab tafsir yang paling populer dan paling banyak digunakan di tengah ummat ini. Kitab Tafsir ini ditulis oleh Imam al-Hafidz Ibnu Katsir (wafat: 774H). Di samping dikenal sebagai ulama kenamaan di bidang Tafsir, Imam Ibnu Katsir juga dikenal sebagai imam di bidang hadits, sejarawan dan Ahli fiqih. 

Ulama-ulama di masa beliau dan di masa setelahnya memuji dan mengakui keluasan ilmunya. Dengan keluasan ilmu yang beliau miliki tersebut menjadikan Tafsir yang beliau tulis unggul atas kitab-kitab tafsir lainnya. 
Kitab tafsir ini termasuk dalam kelompok Tafsir bil Ma'tsur, yaitu Tafsir yang mengedepankan hadits-hadits NabiH dan riwayat-riwayat lainnya sebagai basis penafsiran ayat al-Qur-an. 





Karenanya, Tafsir bil Ma'tsur lebih unggul dan lebih dekat pada kebenaran dibandingkan dengan Tafsir bir Ra'yi yang lebih mengedepankan logika, sebab sumber penafsirannya adalah Rasulullah - Sholallahu Alaihi Wassalam - dan para sahabatnya. Di mana beliau dan para sahabatnya adalah orang-orang yang paling mengerti tentang al-Qur-an.

Metode penyusunan tafsir ini adalah dengan cara menyebutkan ayat terlebih dahulu, kemudian menjelaskan maknanya secara ringkas dan dengan bahasa yang mudah. Setelah itu, jika memungkinkan beliau menafsirinya dengan ayat lain, lalu membuat perbandingan antara kedua ayat tersebut, agar menjadi jelas makna dan maksudnya. Beliau sangat menaruh perhatian pada penafsiran model ini. 

Setelah itu beliau melangkah ke tahap berikutnya, yaitu menyebutkan hadits-hadits yang berkaitan dengan ayat tersebut, lalu menjelaskan mana yang layak dijadikan hujjah dan mana yang tidak layak. Kemudian beliau menyertainya dengan perkataan para sahabat, Tabi'in dan ulama salaf berikutnya. Beliau banyak melakukan tarjih terhadap pendapat-pendapat yang beliau nukil. Terkadang beliau melemahkan atau menshahihkan beberapa riwayat hadits, atau mengomentari para periwayatnya.

 Ini semua karena latar belakang pengetahuan beliau yang sangat mendalam dalam ilmu hadits dan para periwayatnya. Beliau juga banyak memperingatkan tentang adanya riwayat-riwayat mungkar yang bersumber dari Isra'iliyyat (kisah-kisah dari Bani Israil), berkaitan dengan ayat yang sedang beliau tafsiri. Beliau juga tidak jarang tenggelam dalam perbedaan pendapat fiqih, saat menafsiri ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum. Beliau menyebutkan pendapat para ulama dan dalil mereka, kemudian beliau memilih pendapat yang beliau pandang paling kuat dari segi dalil.

Secara umum, Tafsir Ibnu Katsir merupakan yang terbaik, di antara Tafsir bil Ma'tsur yang ada. Karenanya, Imam as-Suyuthi dan az-Zarqani - rahimahumallah- berkata, "Belum pernah ada (kitab tafsir) yang ditulis dengan gaya semacam itu". Dengan demikian, siapapun yang ingin mengkaji tafsir al-Qur-an, mau tidak mau harus merujuk Tafsir Ibnu Katsir ini. Begitu kuatnya pesona kitab tafsir ini, hingga mengundang minat dan kepedulian para ulama dan akademisi, dan waktu ke waktu, untuk menelitinya dan menelitinya kembali. 

Karenanya, tidak heran jika kita dapatkan banyak sekali versi Tafsir ini. Mulai dari versi aslinya, sebagaimana disusun oleh penulisnya, versi tahqiq dan takhrij (versi yang telah diteliti kembali naskahnya dan derajat hadis-hadis yang terdapat di dalamnya dan diberi catatan kaki oleh penelitinya), dalam hal ini terdapat beberapa versi, juga versi mukhtashar (ringkasan), versi tahdzib (dirapikan kembali susunannya), hingga versi Shahih (yang telah dibersihkan dari berbagai riwayat dha'if).

Kitab 'Shahih Tafsir Ibnu Katsir terbitan Pustaka Ibnu Katsir diterjemahkan dari naskah aslinya dalam bahasa Arab yang berjudul 'AI-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir1, terbitan Darus Salam Riyadh, cetakan ke II, tahun 1421H/ 2001, yang merupakan edisi revisi dan telah disempurnakan.

bisa dilihat dan di download disini