Thursday 10 December 2015

Tipu daya Freemasonry di Asia Tenggara

Menulis tentang Freemasonry di kawasan Asia Tenggara memang sulit. Di samping memang sukar mendapatkan bahan-bahan dan bukti-bukti tentang kiprah gerakan ini dengan rencana-rencana rahasianya, juga kebanyakan anggota mereka sebagian besar terdiri dari orang-orang terkemuka.

Misalnya, ada yang berkedudukan menteri, gubernur, rektor perguruan tinggi, anggota MPR dan DPR, komisaris, direktur perusahaan dan bank, pimpinan terkemuka yayasan sosial, tokoh buruh, wartawan, jenderal militer dari ketiga angkatan dan kepolisian (darat, laut, udara dan kepolisian), hakim, penyair, tokoh agama, ekonom, seniman, dan tokoh masyarakat lainnya.
Banyak anggota perkumpulan Gerakan Freemasonry beserta bentuk-bentuk lainnya dari gerakan ini merupakan tokoh-tokoh terkemuka yang tingkat keilmuan, kebudayaan, moral dan agamanya tidak perlu dipersoalkan maupun diragukan kejujuran niat mereka.


Bahkan niat baik dan sikap ikhlas mereka terhadap kepentingan tempat mereka berada dan agama mereka tidak perlu kita menutup mata dan mengingkari kenyataan tersebut.7) Dengan sikap-sikap yang demikian, anggota-anggota gerakan tersebut bekerja demi kepentingan gerakan ini tanpa menyadari tujuan-tujuan rahasia yang justru ingin mengarahkan, merekayasa, untuk kemudian menghancurkan semua yang ada. Sekalipun faktanya demikian, yaitu banyaknya tokoh-tokoh terkemuka yang terlibat, namun bukan berarti kita dapat memaafkan, mengesahkan dan otomatis membiarkan gerakan tersebut merealisasikan tujuan-tujuan kejinya.

Tetapi mengapa banyak anggota gerakan ini yang tidak menyadari, bahkan menyangkal adanya tujuan-tujuan yang sangat rahasia, terkoordinasi dengan rapi dari Gerakan Freemasonry itu? Jangan heran bila ada di antara mereka yang telah berkiprah di sana selama lebih dari 40 tahun pada salah satu anak cabang dari Gerakan Freemasonry itu.

Sebabnya adalah bahwa dalam melakukan kegiatan apapun, gerakan ini menempuh cara-cara yang sah, menghindari kecurigaan masyarakat dan negara serta berusaha memuaskan keberadaan anggotanya di dalam gerakan tersebut.8) Padahal, selama gerakan ini melangsungkan kegiatannya, sesungguhnya betapa banyak perubahan angin politik yang menguntungkan keberadaan Yahudi, terjadi kekacauan dan kehancuran perekonomian, kemerosotan sosial yang tiada terperikan, rusaknya hadlarah dan madaniyah (kebudayaan dan kemasyarakatan) Islam, serta merosotnya perilaku dan tingkatan berpikir umat. Tetapi aktifitas mencolok yang mereka lakukan adalah mewujudkan adanya perdamaian, bahkan memunculkan perasaan harus menerima keberadaan negara Israel, serta mengajak orang-orang untuk bersatu dengan kaum Zionis.

bisa didownload klik disini